Blog ini lahir, Senin 21 September 2015
Ketika kopi ku cuma tinggal setengah gelas.
Tiga hari setelah aku menangis teramat,
Penuh sedu sedan,
Karena ku terlalu takut, takut kehilangan, berpisah dan menjauh darinya.
Dua hari setelah aku merasa sangat bahagia,
Karena ku bisa bertemu, menatap, melirik senyumnya dan kerlingan matanya yang menggoda, menggenggam tangannya meski dengan diam-diam di tengah keramaian kawan yang bercerita dan bercanda tawa.
Satu hari setelah aku menangis lagi, dengan terisak dan emosi,
Karena telfon dari Ibu di kampung,
Karena ...
(yang belum bisa kuceritakan di sini)
Pagi ini,
Pun ada sesuatu yang mengusik hatiku lagi,
Tentang suatu amanat dan beban yang sedang ku tanggung,
Sungguh ternyata berat mengembang sebuah amanat.
Aku menjadi teringat dengan obrolanku dengannya Sabtu malam itu,
Ia sekarang bahagia, "Aku hidup kembali dan Aku Pulang" dengan keluarganya di dunia teater.
Aku senang, dan ingin melihatnya di panggung pertunjukan,
Bermain peran, dan memainkan sebuah karakter yang lain, yang sama sekali berbeda dengannya yang ku temui di sehari-hari,
Tapi aku juga takut, takut dia akan tenggelam dalam hidup dan rumahnya itu,
Hingga akan pergi kian menjauh dariku,
Tak ada lagi canda tawa, dan berbagi kisah.
Aku pun ingin seperti dia yang bisa hidup kembali dan merasakan nyamannya pulang.
Aku ingin.
No comments
your comment awaiting moderation