Permainan anak itulah pendidikan. Ki Hadjar Dewantara
Kamu masih ingat permaianan-permainan semacam egrang? Gobak sodor? Tarompah Panjang? Ular Naga dan permainan-permainan lainnya?
Rasanya jenis-jenis permainan itu sudah banyak ditinggalkan, tidak dimainkan lagi oleh anak-anak di masa sekarang yah?
Sayang sekali, padahal berbagai jenis permainan tradisional itu, atau bisa juga kita sebut dolanan, mengandung banyak nilai-nilai positif dan sarat edukasi untuk anak-anak.
Sebut saja, permainan gobak sodor atau juga dikenal dengan nama main benteng, main hadang, mengajarkan anak-anak untuk mengolah gerak, olah pikir, mengatur taktik dan strategi, sportifitas, kerja tim, bersosialisasi, komunikasi dan nilai-nilai positif lainnya.
Maka aku setuju sekali dengan ungkapan Ki Hajar Dewantara, bahwa permainan anak itulah pendidikan.
Dan beberapa minggu lagi, kamu-kamu yang rindu akan berbagai macam permainan itu bisa bernostalgia di Acara Pesta Dolanan Anak 2015!
Pesta Dolanan Anak ini adalah sebuah kegiatan yang digagas oleh Komunitas Sobat Budaya, Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI), Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA), Yayasan PARAM, dan Swayanaka (Mahasiswa Penyayang Anak-Anak). Pesta Dolanan merupakan sebuah kegiatan untuk mengenalkan kembali berbagai macam permainan tradisional dan memberikan edukasi melalui permainan kepada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan kelompok marjinal. Peserta utama dari kegiatan ini adalah anak-anak didik SAAJA dan Swayanaka. Anak-anak didik SAAJA setiap harinya turut membantu orang tua mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, seperti memulung sampah, berdagang asongan, jasa semir sepatu, mengamen dan berbagai aktivitas pekerjaan lainnya. Anak-anak ini tidak bersekolah formal karena keterbatasan biaya pendidikan dan tidak mendapatkan bantuan akses pendidikan formal.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Anak Universal ini pun bertujuan untuk paling tidak bisa memberikan beberapa hak-hak yang seharusnya mereka terima sebagai anak dan mengakampanyekan bahwa anak-anak kurang mampu seperti mereka juga memiliki hak yang harus dipenuhi.
Berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989 ada 10 anak yang harus diberikan kepada anak. Sepuluh hak tersebut adalah 1. Hak untuk bermain, 2. Hak mendapatkan pendidikan, 3. Hak mendapatkan perlindungan, 4. Hak mendapatkan nama, 5. Hak mendapatkan status kebangsaan, 6. Hak mendapatkan makanan, 7. Hak mendapatkan akses kesehatan, 8. Hak mendapatkan rekreasi, 9. Hak mendapatkan kesamaan, dan 10. Hak memiliki peran dalam pembangunan.
Kegiatan pesta dolanan dengan berbagai kegiatan edutainment-nya tidak hanya akan berhenti pada acara ini. Pembelajaran melalui permainan akan terus dilanjutkan dan pengelolaan taman baca akan terus dikembangkan.
Tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak anak ini adalah tanggung jawab kita bersama. Mari turut menyukseskan dan membantu pendidikan alternatif ini dengan turut berdonasi :)
Salam,
Wulan
Ketua Pelaksana Pesta Dolanan Anak 2015
Ketua Umum Sobat Budaya
No comments
your comment awaiting moderation