Di Indonesia, siapa yang tak suka makanan yang digoreng? Selain makanannya terasa lebih gurih, juga terasa lebih lezat dibanding makanan yang direbus. Aku pun, lebih memilih gorengan dari pada kudapan rebus.
Hal ini memang telah menjadi kebiasaan dan kebutuhan umum, menggoreng kudapan, sambal, tumis, dan beragam lauk pauk lainnya. Namun, sadarkah kita kalau minyak goreng adalah salah satu bahan yang mengancam kesehatan kita?
Ketika kita menggunakan minyak goreng jenuh dan digunakan untuk memasak berulang-ulang menyebabkan masakan rumah menjadi The Silent Killer. Hal ini terjadi karena, masih banyak ibu rumah tangga yang tidak memerhatikan kriteria minyak goreng yang baik.
Sebagai anak rantau yang jarang melakukan aktivitas masak di Ibu Kota, aku belum banyak tahu tentang kriteria minyak yang baik digunakan. Untunglah, aku bisa menghadiri Simposium pada Hari Gizi, 25 Januari lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Dalam simposium ini beberapa panelis membagikan informasi seputar olahan masakan rumah, kesehatan dan ancaman atas penggunaan minyak tak sehat.
Para Panelis: IDI, PERSAGI, Depkes, Christian Sugiono (Brand Ambassador SUNCO) |
Panelis pertama adalah Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MHPHM, Ia merupakan Sekjen PERSAGI. Dr. Entos mengedukasi kami pentingnya asupan gizi sejak dalam kandungan. Baik gizi mikro (vitamin dan mineral) maupun gizi makro (lemak, protein, karbohidrat) merupakan unsur penting dalam tumbuh kembang anak. Syarat vitamin A, D, E, dan K larut dalam tubuh adalah adanya faktor yang membawa dan melarutkan vitamin tersebut, yaitu lemak. Namun, perlu diperhatikan tentang lemak yang sebaiknya dikonsumsi.
Minyak goreng memang sumber lemak dan dibutuhkan oleh tubuh, tetapi perlu diperhatikan jumlah asupan lemak yang masuk dan jenis minyak goreng yang dikonsumsi. Ibu Maulina Wijaya, Deputi Marketing Manager SUNCO, selaku panelis kedua, mengutarakan bahwa minyak adalah sumber lemak, dan kita harus pandai memilih minyak goreng yang baik. Ciri-ciri dari minyak goreng yang baik adalah minyak goreng yang cair, bening, tidak mudah membeku dan dikit nempel makanan dalam proses penggorengannya.
Minyak Goreng SUNCO Sumber: minyakgorengsunco.com |
Minyak goreng SUNCO ini merupakan salah satu jenis minyak yang memenuhi kriteria minyak baik tersebut. Hal ini pun dibuktikan ketika demo masak berlangsung, dan para peserta dapat mencoba untuk meminum minyak goreng ini secara langsung untuk menguji keamanan dari minyak SUNCO.
Di era sekarang ini, gaya hidup setiap orang mengalami pergeseran. Dulu, orang-orang lebih aktif dalam beraktivitas dan melakukan olah serta gerak tubuh, jauh berbeda dengan masa sekarang, yang serba dimanjakan dengan teknologi. Ibu Theresia Irawati, SKM, M.Kes dari Kemenkes RI berbagi info seputar gaya hidup yang berubah.
Ibu Theresia menginformasikan bahwa setiap orang memiliki batas konsumsi Gula Garam dan Lemak (GGL), yakni 4 sdm gula per hari, 1 sdm garam per hari serta 5 sdm lemak per hari. Sudah kah kita sesuai batas konsumsi tersebut? Untuk menjaga kesehatan tubuh kita juga dituntut untuk:
1. Melakukan aktivitas fisik;
2. Mengkonsumsi sayur dan buah;
3. Mengkonsumi GGL pada batas konsumsi yang telah dianjurkan Kemenkes;
4. Tidak merokok;
5. Periksa kesehatan secara rutin;
6. Membersihkan lingkungan.
Mom Wanna Be yang mau belajar mengolah masakan rumah sehat :p |
Hari itu, saat simposium hari gizi berlangsung aku, Uni, Winda, Ema dan Vira sudah belajar banyak tentang pentingnya mengatur pola hidup sehat dan memperhatikan asupan dan penggunaan lemak yang berasal dari minyak goreng. Karena kami sudah tahu, kelebihan konsumsi lemak akan menyebabkan obesitas dan penyakit degeneratif seperti kanker, penumbukan lemak di hati, dan jantung koroner. Kami memutuskan untuk lebih bijak dalam memilih minyak goreng dan membiasakan hidup sehat. Bagaiama dengan mu? Jika masih banyak informasi yang ingin digali tentang minyak goreng baik dan gaya hidup sehat kamu bisa kunjungi sumber-sumber berikut:
No comments
your comment awaiting moderation