Merajut Keharmonisan Pertemanan dengan Tradisi Ngeteh

Mendapatkan pertemanan yang sehat dan sehati dirasa susah-susah gampang ya. Apalagi bagi ku seorang perantau dari desa dan memulai kuliah serta melanjutkan karir di ibu kota. Karakter, suku, agama, dan gaya hidup yang beragam ku temui di ibu kota. Beruntung sekali di tengah-tengah keberagaman itu, aku masih bisa mendapatkan pertemanan yang sehat dan harmonis hingga sekarang.

Oase, adalah salah seorang teman dekat yang ku temui di tengah keberagaman di ibu kota. Gadis keturunan Jawa-Sunda, yang lebih dominan nyunda, penyuka teater, modern dance, dan parkour. Berbeda denganku, seorang gadis yang jawa tulen dan lebih suka dengan puisi dan traveling. Perbedaan di antara kami, tak lantas memberikan jarak. Bahkan kami telah merajut pertemanan sejak tahun 2014 silam.

Kebersamaan dan kedekatan kami dimulai dari kesukaan kami pada hal-hal budaya. Seringkali kami mengunjungi berbagai acara kebudayaan yang di selenggarakan di Jakarta sampai kita pernah jalan bareng ke Baduy untuk melihat tradisi suku baduy secara langsung.

Kita sama-sama penyuka teh, namun dengan rasa yang berbeda. Aku lebih suka teh manis, dan Oase lebih suka teh tawar. Mungkin ini juga dilatarbelakangi oleh suku Jawa dan Sunda dari orang tua kami. Tradisi ngeteh suku Jawa dan suku Sunda pun memiliki kekhasannnya masing-masing. Meskipun dengan rasa berbeda, tradisi ngeteh kami senantiasa bisa menjadi ritual memulai obrolan. Mulai dari obrolan ringan hingga sesi curhat :p.

Tradisi Ngeteh Bareng :)

Kami suka baik teh hitam maupun teh hijau. Mungkin kita akan lebih mudah menemukan dan mendapatkan teh hitam dari pada teh hijau, namun ada baiknya kita mulai memilih teh hijau untuk minuman sehari-hari. Karena, dari segi kesehatan teh hijau akan lebih banyak memberikan manfaat bagi kesehatan jiwa dan tubuh.

Dari beberapa referensi kesehatan yang ku baca ada, berikut beberapa manfaat teh hijau bagi kesehatan:
  • Teh hijau mengandung zat sumber antioksidan, sehingga bisa mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh;
  • Kafein dan asam amino yang terkandung dalam teh hijau juga dapat meningkatkan fungsi otak;
  • Teh hijau dapat mendorong pembakaran lemak dan menurunkan berat badan;
  • Mengurangi risiko kanker payudara, kanker prostat dan kanker kolorektal;
  • Menurunkan risiko Alzheimer dan Parkinson;
  • Teh hijau mampu membunuh bakteri sehingga bisa menurunkan risiko infeksi;
  • Mengurangi risiko penyakit Diabetes Tipe 2;
  • Mengurangi risiko penyakit kardio;
  • Teh hijau dapat menjaga kesehatan kulit dari sengatan sinar ultra violet;
  • Menghindari risiko kebotakan;
  • Membersihkan jerawat;
  • Mencegah penyakit jantung;
  • Asam amino yang terkandung dalam teh hijau dapat meringankan stress dan kecemasan yang dialami seseorang.

Bagaimana? Banyak sekali bukan manfaat dari teh hijau? Setelah tahu banyaknya manfaat kesehatan yang diberikan teh hijau, sekarang aku lebih sering mengkonsumsi teh hijau. Teh hijau pilihanku adalah Teh Hijau Kepala Djenggot

Teh Hijau Kepala Djenggot ini diproduksi di Solo sudah sejak tahun 1951. Setelah 66 tahun beredar di Indonesia, kini Teh Hijau Kepala Djenggot menyuguhkan konsep #Sehatea. Konsep ini berupaya menyampaikan pesan bahwa teh hijau menyehatkan dan bermanfaat bagi tubuh.


Teh Hijau Kepala Djenggot

Teh Hijau Kepala Djenggot juga mempelajari nilai-nilai tradisi ngeteh di berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Tegal, dan Minangkabau. Tradisi ngeteh yang beragam, khas dan unik! Perbedaan indah yang perlu diapresiasi ya?! Meskipun berbeda-beda namun tetep #Sehatea dengan tradisi nge-teh-nya masing-masing. Sama seperti perbedaan tradisi nge-teh-ku dan Oase :)

Bagaimana dengan kamu? Punya cerita #sehatea dengan keluarga, teman, rekan kerja atau pasangan? Share cerita mu yuk untuk mengapresiasi keberagaman tradisi nge-teh dan menginspirasi banyak orang :)





No comments

your comment awaiting moderation