Sudah
seringkali kita diajarkan kalau berbisnis atau berdagang adalah pintu rizki
yang sangat dibuka lebar dari Tuhan bukan? Bagiku, sudah sangat terpatri
ungkapan “9 dari 10 pintu rizki adalah berdagang.” Sedari kecil aku juga hidup
dan dibesarkan dalam keluarga yang menjalankan usaha warung makan dan
pertanian.
Hingga
akhirnya, di tahun 2014, selepas menamatkan pendidikan di bangku kuliah, aku
pun memulai usaha di bidang pariwisata budaya bersama beberapa teman. Usaha ini
kami namai Culture Trip Indonesia. Hingga saat ini, usaha kami ini masih
dirintis dan dijalankan perlahan-lahan. Pasalnya, kami semua yang mencetuskan
usaha ini juga masih berstatus sebagai pekerja penuh.
Kegiatan Culture Trip Indonesia |
Menginjak
4 tahun usia Culture Trip Indonesia kami kian memikirkan bagaimana kami bisa
menghidupkan dan mengembangkan usaha ini. Hingga akhirnya aku menemukan
informasi mengenai Wempy Dyocta Koto, investor dan pebisnis dari tanah Minang yang telah melanglang buana
dan berprestasi di tingkat internasional.
Wempy
merupakan pendiri sekaligus CEO Wardour and oxford, sebuah perusahaan konsultan
pengembangan bisnis internasional. Ia menjadi sosok penting di balik suksesnya
beberapa perusahaan waralaba Indonesia, seperti Maicih, Kebab Turki Baba Rafi,
Ayam Bakar Mas Mono, Piramizza dan Bebek Garanag, dalam menembus pasar
internasional.
Setelah
puluhan tahun melanglang buana di dunia internasional, Wempy memang telah menetapkan
tujuan hidupnya untuk kembali ke Indonesia dan membantu mengembangkan para
pengusaha muda di tanah air.
Dalam
membantu mengembangkan dan me-mentoring bisnis para pengusaha muda, Wempy
seringkali membagikan tips untuk memulai usaha. Dalam membangun bisnis, para
pengusaha harus memberikan nilai tambah pada setiap produk usaha yang
dijalankan. Jangan sampai memproduksi barang atau jasa yang sama atau hanya
sekedar copy paste dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dengan nilai tambah
tersebutlah, yang akan menjadikan usaha kita berbeda dan memiliki nilai lebih
dibandingkan usaha-usaha yang lainnya. “Jika
sudah berbeda, ada nilai tawar yang lebih tinggi yang bisa kita ekspose ke
dunia luar,” ungkap Wempy.
Hal
lain yang harus dibangun untuk menjalankan bisnis adalah komunikasi antar tim
di dalamnya. Jika hal ini sudah dilakukan dan dipenuhi maka akan memudahkan
untuk maju ke tahap selanjutnya. Ya, aku menyadari betul akan pentingnya hal
ini. Jika tak ada komunikasi dan koordinasi yang baik, betul dan terarah akan
usaha kita, tentunya tidak akan tercapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
Selain
itu, soal produk pun harus juga disesuaikan dengan selera pasar-pasar yang akan
dituju. Melakukan riset untuk mengetahu pangsa pasar yang ingin disasar juga
menjadi sangat penting untuk dilakukan sebelum memulai bisnis itu sendiri.
Konsentrasinya
untuk berbagi dan membangun semangat bisnis di kalangan anak-anak muda dimulai
dengan memberikan pelatihan dan couching bisnis kepada murid-murid binaannya.
Selain itu, kini ia juga menjalankan program investasi kepada para pengusaha di
Jakarta dengan mendapatkan program investasi sebesar Rp 10 Milyar.
Selain
menjadi investor di Indonesia, Wempy juga berperan aktif sebagai mentor dan
mengadakan kelas bisnis, workshop dan seminar dengan BPPT, BEKRAF, Kementrian
Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Kementrian Pendidikan serta organisasi
pemerintahan dan swasta lainnya.
Kiprahnya
di dunia sudah mendapatkan banyak penghargaan, prestasi prestisius yang ia
dapatkan adalah “The Asia Pasific Entrepreneurship Award” pada tahun 2013 dan
“Asia’s Most Outstanding Leader Award” di Singapura dari Asia Corporate
Excellence and Sustainability Awards pada tahun 2016.
Semangat
berbagi dan bermanfaat untuk banyak orang juga menjadi hal penting yang dilakoni
Wempy untuk menjalankan dan turut menjadi jalan kesuksesan bisnisnya. Jejak
prestasi dan pembelajaran-pembelajaran bisnis milik Wempy juga bisa kita baca
segera dalam bukunya yang berjudul “Kelas Dunia” dan “100 Investasi Wempy
Dyocta Koto.”
Kesuksesan
Wempy di dunia bisnis yang telah diakui secara internasional, dapat kita serap
melalui tulisan, wawancaranya di TV dan via akun sosial medianya. Tak lupa,
meskipun sosial media merupakan media yang efektif untuk menyebarkan informasi,
ia pun tak lupa mengajak para netizen untuk bijak bersosmed sehingga bisa menyaring informasi yang baik dan
benar, fokus pada penyebaran informasi positif dan bermanfaat serta menangkis
isu-isu hoax yang ada.
No comments
your comment awaiting moderation