Tiga puluh hari sudah kita melalui bulan Oktober tahun dua puluh dua puluh. Tak terasa pula delapan bulan kita berjuang melewati masa pandemi dengan segala macam aktivitas adaptasi kebiasaan baru. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dengan orang sekitar, peralihan aktivitas tatap muka di sekolah, kampus dan kantor dengan pertamuan daring via video call.
Delapan bulan yang ku lalui nyaris tanpa pertemuan dan cengkerama dengan teman-teman, nyatanya menyebabkan mood swing yang menjadi-jadi sampai akhirnya aku tak terkontrol meluapkan emosi dengan memukul-mukul tembok, hingga akhirnya bermain boxing hingga zumba untuk mengelola emosi.
Di tengah upayaku mengelola emosi dengan aktivitas olahraga, ku lihat pengumuman program "30 Hari Menulis Cerita" oleh KUBBU Backpacker Jakarta, sontak saja aku langsung tertarik dan mendaftar. Bagiku, menulis juga bisa menjadi sarana self-healing.
Blogging Time |
Jujur saja, selama 30 hari menulis cerita, banyak tema-tema yang ku lewati untuk ditulis setiap harinya. Seperti biasa, terlalu banyak excuse keluangan waktu, minim ide, hingga ritme pekerjaan dan tugas-tugas perkuliahan. Tapi, sejauh aku menuliskan cerita-cerita selama program ini berlangsung, aku seakan dibawa oleh mesin waktu untuk mengenang memori-memori lama yang terpendam di alam bawah sadar, hingga kenangan-kenangan itu muncul kembali dan membawa sentimen emosi tersendiri. Pun, selama perjalanan menulis cerita-cerita dengan berbagai tantangan tema, aku semakin mengapresiasi lingkaran pertemanan terdekat yang ku miliki, dan menyadarkan betapa pentingnya peran keluarga, teman, sahabat bahkan mantan pasangan dalam membentuk karakter, kepribadian, hingga keberanianku untuk terus menjalani lika-liku hidup yang penuh tanda tanya ini.
Terimakasih untuk program online di bulan Oktober 2020 Klub Blogger dan Buku (KUBBU) BPJ yang telah menuntun dan "memaksa" ku menuliskan cerita-cerita yang bisa saja tidak pernah terpikir untuk ku tuliskan secara terbuka di blog ini. Misalnya saja tentang 30 fakta mengenai diriku dan rencana ku selama lima tahun mendatang.
Hidup itu lucu, yang dicari hilang, yang dikejar lari, yang ditunggu pergi. Sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja. - NKCTHI
Wow. Jadi itu toh alasannya main zumba dan boxing. Hahaha..
ReplyDeleteAnyway semoga apa yang dituliskan itu bukan hanya self healing tetapi juga doa² yg akan direalisasikan ya..
Sukses selalu, Wulan.🤗
heheh iya nih, harus pinter-pinter cari kegiatan buat bikin hepi dan looping out stres deennnn.
DeleteAamiin semoga semua pengharapannya bisa segera teralisasi yaaa
Aku suka quote penutupnya.
ReplyDeletehehe iya mba, aku pun
DeletePerjuangan banget untuk bisa konsisten menulis selama 30 hari ya kak, walaupun banyak tema yang bolong tapi tetep semangat ya
ReplyDeletettd
Peserta yang banyak bolongnya juga hahaha
iya ntin, i feel you! padahal bikin 1 cerita aja 1 hari, suka mandek yaa :(
Delete