Berkecimpung dalam fase stud-worker life di tengah pandemi memang susah-susah gampang ya. Banyak plus minus yang aku rasakan selama empat semester mengikuti perkuliahan pasca sarjana jurusan Komunikasi Korporat di Universitas Paramadina, Jakarta. Sejak semester dua perkuliahan aku sudah mengikuti kelas daring akibat kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas akibat Covid-19.
Mahasiswa Pasca Sarjana A.205 Universitas Paramadina |
Tidak hanya kelompok orang tua, anak-anak dan remaja pelajar, pembelajaran daring pun terasa melelahkan bagi mahasiswa loh! Termasuk mahasiswa Pasca Sarjana, hahaha! Hampir setiap minggu dijejali dengan tugas-tugas dan presentasi empat mata kuliah, sedangkan kebanyakan dari kami juga sibuk bekerja setiap hari! Ahahahha.
Tak disangka, hingga semester akhir dan menyusun Thesis saat ini pun kita masih berada di tengah kondisi pandemi yha. Tetap saja, syarat-syarat lulus masih berlaku sebagaimana mestinya, penerbitan jurnal, sertifikat TOEFL dengan minimal skor 500 dan tentunya Thesis!
Akhirnya satu syarat telah kulalui, penerbitan jurnal! One step closer to graduate from master degree! Sembari masih berjuang menyelesaikan draft Thesis dan mempersiapkan tes TOEFL. Semoga semesta mendukung target pendaftaran sidang ku 3 Agustus nanti at the latest! Supaya tidak perlu tambah semester haha!
Jurnal berjudul "Ekonomi Politik Media: Pemberitaan Pembangunan Taman Nasional Komodo (Tempo Dan Media Indonesia)" akhirnya telah diterbitkan oleh "JPR Medcomm: Journalism, Public Relations and Media Communication Studies Journal" pada 28 Juni 2021, sebagai salah satu syarat lulus Magister, one step closer babe!
DOI:
https://doi.org/10.35706/jprmedcom.v3i1.5284Dalam bukunya “Teori Komunikasi Massa,” Denis McQuail menyatakan kelahiran teknologi internet telah membawa spektrum media massa sebagai kekuatan baru komunikasi, yang membawa dampak integrasi maupun disintegrasi sosial serta pencerahan publik atas informasi yang diwartakan melalui medium media massa. Media massa tidak bisa terlepas dari penggunaannya sebagai media iklan, hiburan hingga propaganda ekonomi dan politik untuk mempengaruhi opini publik terhadap suatu isu. Isu pembangunan Taman Nasional Komodo (TNK) pada 2020 pun memiliki spektrum pemberitaan yang berbeda antara Tempo dan Media Indonesia. Tempo yang notabenenya merupakan media bergaya jurnalisme investigatif diprakarsai oleh tokoh berpandangan liberal, Goenawan Mohamad. Tempo menjadi media yang cenderung menarasikan isu pembangunan TNK dengan sentimen negatif. Sementara itu, Media Indonesia milik Surya Paloh memiliki kedekatan dengan pemerintahan cenderung menarasikan pemberitaan tersebut dengan sentimen positif. Fenomena praktik ekonomi politik dalam pemberitaan kedua media massa tersebut turut menentukan gaya pemberitaan dan struktur teks dalam pengemasan pemberitaan pembangunan TNK. Perbedaan spektrum pemberitaan tersebut sejalan dengan kerangka acuan pembentukan teori tentang media dan masyarakat (Westley dan MacLean, 1957 dalam McQuails, 2010) yang menekankan adanya faktor-faktor penentu pemberitaan media yakni kontrol formal dan informal oleh institusi, motif institusi serta lembaga sosial lainnya dan adanya penggambaran realitas pada bias-bias tertentu sesuai ‘logika media’ masing-masing institusi.
Kata kunci: Media massa, Taman Nasional Komodo (TNK), Ekonomi Politik Media, Teori Pembentukan Media dan Masyarakat
Sukses terus ya kak semoga cita-cita nya tercapai
ReplyDeleteMakasih ya kak, Aamiin
DeleteMudah-mudahan narasi dengan sentimen negatif ataupun positif membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia. Aamiin.
ReplyDeleteIya kak, semoga bisa jadi kritik maupun rekomendasi yang membangun negeri ya :)
DeleteWah mantap udah S2 mbak, selamat ya aku juga pengen tapi otak ku harus istirahat sebentar dari perkuliahan
ReplyDeleteIya kak, semoga lancar sampai akhir nih. Wah semangat mba, kalau pengen lanjut S2 nsemoga dimudahkan jalannya ya
DeleteSelamat mba! Tetap ngeblog dan tetap nulis, walau sudah kelar urusan tulis menulis yaaa hihi..
ReplyDeletewuih selamat yaaa!! Senang kalau ada yang mengejar pendidikan lanjut dan menyelesaikannya dengan baik. tetap ngeblog dan menulis, walau nulis thesis sudah kelar hihi...
ReplyDeletehehe iya mas, semoga engga keteteran dan malah jadi praktik di dunia komunikasi dan digital advertising malahan yaaa
DeleteYa ampunn, jurnalnya tentang Teori Komunikasi dari Dennis McQuail mengingatkan zaman kuliahku di Jurusan Komunikasi tahun 99 Mbak. *nostalgia ☺
ReplyDeleteSelamat ya Mbak Wulan, lancar tesis dan pencapaian gelas masternya. Aamiin.
Wahahahhahah seniorrr *sungkem*
DeleteIya makasih mba, doakan semoga lancar nih yaa sampai akhir
Wahh selamat ya mbak, one step closer~~
ReplyDeletebtw saya juga sering menerbitkan hasil penelitian melalui jurnal-jurnal nasional dan tahun ini juga mau lanjut S2. Semoga jalannya lancar juga seperti mbak yaa..
sehat selalu ya mbak, semoga sukses sampai akhir nanti.
wahhh keren! Semangat kak! Semoga lancar yaa lanjut kuliah S2 nya! Aamiin, semoga kita sama-sama sukses melalui dunia pendidikan ini sampai akhir yaa
DeleteWah tinggal tesis dan ujian dong. Semangat ya kak, semoga berkah beemafaat ilmu yang didapat.
ReplyDeleteIya nih tinggal thesis, ujian TOEFL sama sidang thesis nya ahahha, aamiin, doakan ya mba
DeleteSelamat mbak. Saya kepengin. Saya sudah diberi kesempatan S2. Tapi belum bs merasakan sprti kakak ini
ReplyDeletewahhh semangat juga mas! Semoga lancar-lancar juga sama studi nya ya
DeleteWow, mantap banget nih Mba Wulan, bentar lagi S2. Selamat ya, Mbak. Kalau baca-baca pengalaman kuliah gini, saya jadi pengen meneruskan juga ke S2, tapi otak saya enggak tahu nih bisa apa enggak, hahaha
ReplyDeletewah iya mba, makasih! Kamu juga mba kalau mau lanjut, jangan kasih kendor yaa! ehehehhe
DeleteMenarik mba tesisnya tentang media bisa lebih mudah mendapatkan data dan analisis.
ReplyDeleteiya kak, ini baru jurnal nya, Thesis nya masih digarap, nanti klo udah selesai aku share juga ehehehe.
DeleteSemoga lancar thesis nya ya mbak dan bisa lulus tepat waktu. Mudah2an ilmunya bermanfaat bagi hidup mbak dan orang sekitar.
ReplyDeleteAamiin, makasih mba, kejar setoran banget nih biar bisa lulus tepat waktu. Aamiin semoga ilmunya bermanfaat buat sekitar
DeleteWahh semoga sukses sidang ke 3 nya kak dan lancar sampai akhir menyelesaikan s2nya.
ReplyDeleteiya kak, makasih yaa, doakan lancar sampai final nih
DeleteWah Kak Wulan, semoga nanti pengajuan sidangnya berjalan lancar ya, semoga semesta mendukung dan lulus dengan gemilang. Suka iri deh sama orang yang lagi berkutat dengan perkuliahan. Tapi mau kuliah udah mager, haha
ReplyDeleteGood luck kak!
Akkkk mba Ning! makasih banyak! Aamiin semoga mestakung sampai final nih yaaa. Waiyaaa, hahahha kadang kalau udah kelamaan kerja atau sibuk ya keburu mager kuliah lagi ya, ini aku vakum kuliah 5 tahun mba baru lanjut lagi hahaha
DeleteWah selamat mba! Melanjutkan studi s2 adalah cita-citaku yang tertunda. Smeoga bisa segera mewujudkannya ya... Amin..
ReplyDeleteIya mba makasih yaa, wah semoga cita-cita buat lanjut S2 nya bisa terwujud juga ya mbaaa
DeleteWahh selamat ya.. semoga segala urusannya dilancarkan, sukses selalu kak!
ReplyDeleteIya mas makasih yaa, aamiin semoga lancar dan mestakung sampai final nih yaaa
DeleteWah selamat kak atas pencapaian nya. Semoga ilmu yang telah didapatkan dapat diterapkab didalam kehidupan agar lebih bermanfaat ke depan nya.
ReplyDeleteIya mas makasih yaa, aamiin semoga ilmunya bermanfaat dan aplikatif yaa
Deletewah semoga lancar ya, mbak penulisan tesisnya dan s2-nya. kagum nih saya sama yang semangat meneruskan pendidikannya sampai jenjang yang lebih tinggi setelah S1
ReplyDeleteiya kak! makasih banyak yaaa, semoga lancar lancar nih dan mestakung sampai final :)
Deletewah wah, ud deket merebut gelar S2. Semoga sukses ya menuju master graduate. Emang sama sekali gak dtg ke kampus?
ReplyDeleteIya mba, makasih ya. Heem sejak pemberlakuan PSBB pertama sampe sekarang ga pernah ke kampus heu
DeleteAnak saya baru masuk SMA, udah ketemu pandemi. Sebentar lagi mau lulus. Malah saya yang merasa baper karena dia kayak gak merasakan serunya masa SMA.
ReplyDeleteJadi ngebayangin juga kalau kuliah kayak gini, ya. Pasca sarjana pula.
Selamat, ya! Semoga dilancarkan segala prosesnya. Aamiin
Iyaa, berasa beda banget yaa kelas offline sama virtual tuh, vibes nya jauh beda lah. Good luck juga buat anaknya mba, semoga kelas online meningkatkan kemandirian juga :)
DeleteSemangat ya Kak Wulan,
ReplyDeleteSaya juga lagi meneruskan kuliah secara daring. Memang lebih terasa berat dibandingkan kuliah tatap muka, terutama dari soal manajemen waktu dan fokus. Moga-moga sidangnya lancar amiin.
Iya nih kak, berasa banget kan kelas online tuh serasa lebih berat dalam pemberian tugas hahhaha, ga ada abis-abisnya hahahha. Mana minim diskusi kan beda klo ada di kelas, semangat dan good luck juga buat kamu yaaa
DeleteGood luck! Aku jadi inget dulu pas mau beres S2. Langsung buru-buru karena kalau ga lulus, ga dibolehin nikah padahal gedung dll udah dipesan hahaha. Dan emang yang paling lama itu proses nunggu keterima jurnal :')
ReplyDeleteKeren mbak! Semangat! Saya juga ada rencana ingin kuliah lagi, semoga ada kesempatan untuk mencapainya ya mbak :)
ReplyDelete