Setelah mengejar target penerbitan jurnal ilmiah, menulis draft tesis dan bolak-balik konsul serta bimbingan, berkali-kali uji coba tes TOEFL untuk memenuhi syarat mengajukan sidang tesis dan kelulusan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, akhirnya hari persidangan untuk mempertahankan hasil penelitian ku pun datang, Rabu, 18 Agustus 2021, pukul 10.00-12.00 WIB. Seminggu bahkan sehari sebelum sidang aku merasa biasa-biasa saja, tapiiiii satu jam menjelang sidang? Ahhhh rasa mules, grogi, deg-degan udah campur aduk jadi satu!
Rabu pagi itu, aku mempresentasikan dan mempertahankan hasil penelitianku yang berjudul "Analisa Komunikasi Krisis Media Sosial Pemerintah Indonesia selama Pandemi Covid-19 (Analisis Jaringan Percakapan Kebijakan New Normal, Vaksinasi, -dan PPKM)" di hadapan Ketua Penguji, Dr. Rini Sudarmanti, Penguji Ahli, Abdul Malik Gismar, Ph.D., dan Dosen Pembimbingku, Ika Karlina Idris, Ph.D.
Selama proses sidang, baik Pak Malik, Bu Rini maupun Mba Ika banyak memberikan masukan, rekomendasi dan pandangan-pandangan baru buat penyempurnaan tesis ku. Sejujurnya, pada saat sesi persidangan, dengan lontaran-lontaran pertanyaan yang "agak mengacak-acak" logikaku sendiri, aku sudah merasa hopeless di tengah persidangan, hahahaha! Sampai akhirnya terbesit pemikiran dalam hati, "oh yaudah, I already do my best, then aku pasrah aja sama hasilnya hahaha." Pun, setelahnya ketika prosesi diskusi berlanjut, power presentasi atau pun perbincanganku agak menurun yaa, intonasi bicaraku melemah setelah merasa hopeless, LOL. Dan, aku sadar betul akan hal itu.
|
Prosesi Sidang Tesis |
Sampai akhirnya, aku mendapatkan waktu istirahat, untuk mendapatkan hasil penilain dari para dewan penguji sidang tesis ku. Karena memang, aku tadi sudah merasa lemas dan pasrah yaa, ya sudah aku engga ngoyo lagi mendapatkan nilai A, yang penting lulus wes, wkwkwk. Dan akhirnya, saat Bu Rini mengumumkan bahwa aku lulus prosesi persidangan, dan mendapatkan nilai A dengan catatan melakukan revisi atas saran dan masukan-masukan yang didiskusikan selama persiadangan! Yeayy, akhirnya officilly lulus magister! Meskipun masih ada tanggung jawab kejar target revisi berikutnya yaa.
|
Bimbingan dengan Dosen Pembimbing |
Selama proses penyusunan dan penggodokan penelitian ini aku mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk dosen pembimbingku, Mba Ika! Sebetulnya, beliau adalah dosen favorit sekaligus dosen incaranku untuk menjadi dospem sejak semester satu! Hahahaha. Karena aku merasa, Mba Ika adalah dosen yang paling "matching" ya sama model pemikiran atau pun sekira-kiranya tipe penelitian yang nantinya akun ku lakukan, meskipun pada saat semester satu, aku belum terbayang juga akan melakukan penelitian apa. Dan,,, kamu yang sudah membaca cerita-ceritaku, sedikit banyak tahu ya, if I want it, I tried my best to got it! Jadi aku memang berusaha mendapatkan dospem Mba Ika, karena memang ada prosesi untuk mendapatkan dospem di universitasku. Mulai dari pengisian formulir berisi rencana penelitian dan pemilihan dosen pembimbing, kemudian dibawa ke dalam rapat prodi untuk penerimaan dosen pembimbing terhadap pendaftaran yang masuk. Aku menambah usaha dong, selain mengisi formulir, aku pun berusaha membuka komunikasi langsung dengan Mba Ika untuk mengutarakan maksud dan tujuanku untuk menjadi mahasiswa bimbingan beliau disertai cerita yang ku sebut tadi, "aku udah ngincer Mba Ika dari semeter satuuuuu!" ahhahaha. Kebetulan Mba Ika ini memang sosok pengajar yang masih muda dan memiliki kedekatan dan gaya komunikasi yang santai dengan mahasiswa-mahasiswanya. And here I am, menyelesaikan tesis dengan bantuan, bimbingan dan dorongan semangat dari Mba Ika.
Menuliskan draft tesis ini juga susah-susah gampang, up-and-down penulisan terus-terusan menghampiri. Di awal pembagian dosen pembimbing, aku sudah senang mendapatkan dospem yang ku incar, setelah diskusi awal muncul rasa gambling untuk menggeser topik penelitian, setelah merombak draft rencana penelitian dan kurang representatifnya data rencana penelitian yang baru, akhirnya kembali ke rencana awal dengan pendalaman objek penelitiannya. Sampai tahap final rencana penelitian di Bab I saja, aku membutuhkan waktu beberapa bulan, LOL. Setelah lancar mengerjakan Bab I dan II, musibah pun datang, Mba Ika sekeluarga terpapar C-19, tentu menghambat aktivitas beliau. Setelah balada itu datang, aku pun terlampau lama menjeda pengerjaan tesis, rehat C-19, rehat karena sebulan penuh puasa (aku ga kuat ngerjain apa-apa selama puasa, heuhue, karena emang masih full WFO, dan terasa cape banget ya! emang dasar, umur ga bisa boong yhaaa! yaudah ini adalah excuse aja dari aku yang males menyentuh tesis barang selembar, wkwkwk). Aku rehat pengerjaan tesis dari awal April. Sampai akhirnya aku mendapatkan pengumuman yang mengagetkan, bahwa batas akhir lulus semester ini di bulan September! Dan, sebagai anak deadliners memang yaa, tesis ini dikerjakan super ngebut dari awal Juli mulai dari revisi bab II sampai ke tahap kesimpulan dan mengirimkan berkas pendaftaran tanggal 2 Agustus 2021.
Wahhh, pun aku baru sadar, saat aku menuliskan blog ini! Ternyata penulisan tesis ini dikebut selama satu bulanan ya?!
Baikkkk, terimakasih untuk semesta, doa orang tua, dorongan dan semangat dari Mba Ika, supporting system yang senantiasa sabar menemani penulisan tesis ini pagi-sore-malam via daring disaat-saat aku melakukan sistem kerja rodi sampai akhirnya tesis ini dapat diselesaikan sesuai tenggat jadwal yang aku kejar!!! Terimakasih semuanya, and here I am, Siti Wulandari, S.Sos., M.I.Kom.
|
Finally, I did it! Achieve my Master Degree
|
Alhamdulilaahhh...selamat untuk gelar masternya. Semoga semakin semangat.
ReplyDeleteAlhamdulillah Mba Titis, makasih banyaakkk :), kamu juga yaa yuk yuk kita semangat
DeleteMasyaallah. Barakallah atas kelulusannya, ya. Kebayang deh deg2an dan segala rasa roller coasternya.
ReplyDeleteSelamat mbak buat gelar masternya, moga memberikan banyak manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Jadi pengen kuliah lagi juga.^^
ReplyDeleteKeren banget kak Wulan. Jadi penasaran hasil tesisnya kayak gimana. Apakah komunikasi pemerintah masih berantakan? Ga satu pintu? Cukup berani ya tesisnya ini. Hehehehe..
ReplyDeleteDuh jadi pingin S2 juga nih.
Syukurlah semua berjalan dengan lancar. Dan selamat untuk pencapaian nya semoga makin sukses
ReplyDeleteAlhamdulillah, selamat, Mbak Wulan. Pasti deg-degan pas sidang tesis ya, Mbak. Belum lagi sebelum sidang harus dipersiapkan ini itu.Bahkan kadang tidak bsia tidur hehehe.
ReplyDeleteTapi sekarang sudah lega. Siap lanjut bekerja.
yay selamat, mbaa.. ikut senang karena sudah melalui sidang tesis. semoga ilmunya dapat diamalkan dengan baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk orang lain. aamiin
ReplyDeleteWiiih kereeen kak. Makin sukses yah
ReplyDeleteKak Wulan the best banget nih menginspirasi. Gak kebayang oleh daku sidang tesis nya kayak itu, deuh. Waktu daku sidang skripsi aja bikin mules haha. Pokoknya congrats ya, semoga bermanfaat keilmuannya
ReplyDeleteSelamat mba Wulan untuk gelar masternya.
ReplyDeleteUsaha mempersiapkan bahan dan sidang tesis terbayar dengan nilai yang sesuai target. Catatan yang menginspirasi untuk yang sedang menempuh pendidikan.
Wah Alhamdulillah, selamat mba! mudah2an ilmunya berkah dan bermanfaat untuk masyarakat. Saya jadi pengin sekolah lagi nihh :)) Kangeenn
ReplyDeletewahh keren mbak, selamat ya sudah lulus master
ReplyDeletesemoga ilmunya semakin berkah 😍
Wah selamat kakak... Semoga ilmunya bisa semakin barokah dan berguna bagi masyarakat ya kak ... topiknya up to date banget nih tentang komunikasi dan pandemi.
ReplyDeleteALHAMDULILLAAAHHHHH, TIDAK SIA-SIA GALAU BERJAMAAH KITA MBAAAK HAHAHAHAHA
ReplyDeleteAlhamdulillah, selamat ya Mbak Wulan atas lulus pendidikan magisternya dan jadi master ilmu komunikasi, keren deh... semoga ilmunya bermanfaat bagi diri sendiri, orang sekitar, dan juga bangsa/negara ya
ReplyDeleteAlhamdulillah...selamat ya... Semoga sukses terus setelah menyelasaikan studinya ...Semoga ilmunya juga bermanfaat bagi masyarakat
ReplyDeleteHehe.. jadi inget dulu, pas sidang skripsi..
ReplyDeletePas sidangnya sih ngga kenapa2, cuma pas sebelom sidang ada drama badan kurang fit cz hari pertama dapet ya jadi drop..
Tapi alhamdulillah akhirnya selesai juga..
Jd balik gw yg curcol..hehe..
Btw, selamat ya kelulusannya..
semoga ilmunya bermanfaat buat diri pribadi & buat masyarakat :)
Finally Akhirnya ya ka,hasil tidak menghianati usaha. Selamat kaa, sudah sampai dititik ini, sukses terus yaa. Tetap semangat.
ReplyDeleteyeaaay, kereen Mbak, congratulation!
ReplyDeletesemoga ilmunya bermanfaat buat semua ya
jadi ingin lanjut kuliah juga hihih tapi otak rasanya udah full :D
Selamat mbak wulan untuk gelar master-nya :D
ReplyDeleteKeren, bisa kelarin dalam waktu satu bulan.
Setelah berusaha, emang paling enak bilang "yaudah, pasrah aja sama hasilnya". Berasa melepaskan beban yang ada :D
Selamat ya Mba Wulan Buat Gelar barunya, semoga ilmu yang diperoleh berguna bagi Nusa & Bangsa, kelak saya juga mengikuti jejak nya Mba, Aminn
ReplyDeleteSelamat yaa Mba Wulan.. perjuangan dari bimbingan sampe sidang akhirnya terlampaui juga dan mendapat nilai yang sangat memuaskan. Semoga gelar barunya bermanfaat ya Mba..
ReplyDeleteYeay selamat Lan! Welcome to the world after Graduate School hehehe. Beda juga ya rasanya kalau sidang online hehehe. Aku dulu offline jadi deg-degan bangeeeet. Tapi pas presentasi dan tanya jawab, malah santai karena dosennya baik baik hihi. Love!
ReplyDeleteMasyaallah, aseli ikut deg-deg an membayangkan ikhtiar kak Wulan menyelesaikan thesis ini dengan berbagai dinamikanya. Alhamdulillah, lulus dengan nilai sebagus itu. Tinggal sedikit langkah lagi nih, segera selesaikan saran2 saat sidang ya kak. Congratulations. Semoga ilmunya menjadi berkah untuk kakak dan sesama. Aamiin. And.... Welcome to next 'journey'
ReplyDeleteCongrats Wulan ya akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk lanjut studi dan menyelesaikan S2. Akhirnya aku paham arti dari wa story yg tiap hari menghitung hari. Wkwkk
ReplyDeleteKaaaakk keren banget sih, selamat ya. Akhirnnya perjuangan up and down terbayar sudah dengan nilai yang memuaskan
ReplyDeleteSelamat kak, setelah melewati proses yang panjang akhirnya bisa lulus juga.. Keren lho kak, struggling gitu kerja ngerjain tesis yang banyak menyita waktu belum lagi kalo cape keluar dehh rasa males.. Tapi kakak masih semangat buat ngerjainnya
ReplyDeleteWah selamat ya Wulan buat gelarnya... Kayaknya kamu dietnya berhasil juga yaa. Selamat untuk dietnya juga ya heheh
ReplyDeleteSaya sebagai mahasiswa S1 yang mulai masuk semester akhir buat TA/SKRIPSI, selalu salut sama orang yang lanjut pendidikan ke S2, selamat yo Mba atas kelulusan dan gelar Masternya.
ReplyDeleteKeren banget, selamat ya mbaaak untuk gelarnya. Selalu seneng sama perempuan-perempuan yang mengejar pendidikan setinggi mungkin. Semoga ilmunya makin bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan yah
ReplyDeleteWahh.. Selamat ya mbak. Moga ilmunya makin bermanfaat untuk orang-orang sekitar. Aamiin
ReplyDeleteCongratulation sistah...baca perjalanan kamu membuahkan tesis jadi inget masa2 bikin tesis juga....sebenernya vibesnya gak jauh beda dari skripsian tapi karena levelnya udah ke Doktor atau Profesor jd ada 'tekanan' sendiri. Kalau di posisi kamu pasti tekanannya lebih besar ya. Mana kondisi masih PPKM, msh WFO pula...double suffer. But look at you now, you've passed it girl! Semangat revisiannya...dan moga makin bersinar ke depannya sis.
ReplyDeleteSelamat mba Wulan buat gelar masternya. Semoga lancar lanjut revisiannya.
ReplyDeleteSelamat Kak, keren!! You did it! Master Degree euy! Masya Allah
ReplyDeleteSalut dengan semangatnya! Semoga tercapai harapan dan cita-cita, terus semangat berkarya ya...Barakallah
Waaah selamat ya Kak lulus magister! Semoga revisinya juga lancar yah.
ReplyDeleteBtw, judul tesisnya menarik, karena pasti selama pandemi ada banyak krisis komunikasi ya.
Mantap, Mbak Wulan! Hebat banget bisa ngebut begitu dalam waktu sebulanan, ditambah tetep kerja kantoran juga ya, Mbak? Nggak kebayang capeknya kayak apa. Semoga berkah ilmu dan gelarnya ya, Mbak! Semangat untuk revisinya!
ReplyDeleteSelamat buat gelar masternya yah mba. Bangga euy, sama perempuan-perempuan yang tetap berjuang untuk pendidikannya. Semoga ilmunya bisa berguna bagi banyak orang.
ReplyDeleteSelamat ya Mba Wulan sudah lulus magister hehe. Semoga ilmunya bisa jadi berkah orang banyak yaaa. Duh baca pengalaman ini jadi ingat rasa2 mau sidang S1 dulu.
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteSelamat atas gelar Masternya Kak...
Sukses selalu dan terus menginspirasi...
❤❤❤
Keren banget sih lo kak Wul 😍
ReplyDeleteGue terkagum2 dengan fakta elo bisa menyelesaikan tesis di saat ada launching webtoon di kantor lo. Gokil 2 hal besar dikerjakan bersamaan!
Eh baca ini, makin kagum gueh ternyata elo mengerjakan tesis sebulan, what? Are you human? haha
Yay, kerennyaaa..congratsss yah kakak kece😀 salut!
ReplyDeleteMemang akan senang sekali juga nyaman ya rasanya bila bisa mendapatkan dospem incaran dan favorit haha. Dan wow sudah diincar dari semester satu..takjub!
Semoga ilmunya berkah dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya ya..dapat dibagikan, berbagi juga dikembangkan😊 semangat untuk belajar terus ya kak..🌞⭐🔥👍🙏🤗
Wahh selamat ya kk, semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat
ReplyDeleteCongrats lan, pelan pelan akhirnya selesai yaaa. Magister masa pandemi lwbih stress ga lan?
ReplyDeleteGreget banget bikin tesis sebulan! waa. Selamat ya kak! semoga illmunya bisa diaplikasikan dan bermanfaat untuk banyak orang.
ReplyDeleteGreget banget bikin tesis sebulan! waa. Selamat ya kak! semoga illmunya bisa diaplikasikan dan bermanfaat untuk banyak orang.
ReplyDeleteKaaak selamaat yaa. Pasti berat banget pas tesis. Itu salah satu hal yang bikin aku maju mundur mau sekolah lagi. Hahah. Dulu jaman skripsian kebetulan aku juga pas bulan puasa jadi bener2 pulang kantor buka puasa solat terawih pulangnya jam 8an ngerjain skripsi sampe jam 11an. Trus pas makan sahur biasanya sambil ngerjain skripsi sampe jam 7 baru siap2 kantor. Gitu terus selama sebulan. Kalo inget perjuangannya ngerasa gila ternyata bisa juga. Hihi
ReplyDeleteWah, dapat A! Selamat ya :)
ReplyDelete