Masa-masa pandemi memang banyak mengubah kebiasaan dan gaya hidup banyak orang ya, termasuk aku. Sejak Agustus 2020 lalu, aku mulai menerapkan gaya hidup lebih sehat dengan merutinkan olahraga. Berbagai aktivitas-aktivitas olahraga aku coba silih berganti mulai dari zumba, badminton, jogging, boxing, leg workout, berenang juga bersepeda. Biasanya aku berolahraga 3-5 kali dalam seminggu dengan berbagai jenis-jenis olahraga tadi, seseuai ketersediaan waktu dan 'mood' hehe.
Bersepeda, tak lupa memakai masker dan membawa botol minum ya! |
Tak hanya berhenti pada penerapan pola rutin olahraga, aku pun mulai menggeser pola makanku ke healthy food lifestyle sejak awal tahun 2021. Awalnya aku menerapkan healthier food lifestyle ini ya karena aku punya tujuan untuk mencapai body goals aku di tahun 2021, menggeser asupan karbohidrat biasa ke karbohidrat kompleks, sangat mengurangi asupan gula dan lemak, cara memasak pun beralih dari kebiasaan goreng-menggoreng beralih ke tumis minim minyak, kukus juga rebus. Dan akhirnya semua usaha ku pun terbayar! Aku berhasil menurunkan berat badan sebanyak 13 kg sejak Agustus tahun lalu.
Dan, ternyata usahaku menggeser pola makan ke healthier life style juga turut berkontribusi untuk menjaga bumi! Kenapa? Karena aku lebih memilih bahan makanan alami, mulai dari sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbu dan rempah alih-alih membeli makanan food process yang membutuhkan banyak sumber daya, mulai dari air, oksigen, listrik, kemasan kertas, plastik, kaleng dan lain sebagainya. Tentunya, food process tersebut pun menghasilkan sampah dan limbah yang sedikit banyak berdampak serta berpotensi merusak lingkungan.
Selain problem food process, sampah makanan pun ternyata menjadi masalah bagi kerusakan lingkungan. Seperti video yang ku buat di atas dan juga infografis fenomena gunung es sampah makanan dari FAO/Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, ternyata jika kita tidak menghabiskan porsi makanan kita dan menjadi sampah sisa makanan, kita berpotensi menyumbang 750 kg sampah makanan tiap tahunnya! Dan sampah makanan tersebut ternyata berdampak langsung sama kerusakan bumi! Mulai dari krisis air, produksi gas CO2, gas metana juga zat-zat kimia berbahaya lainnya, munculnya ancaman kepunahan spesies, terjadinya bencana alam, penggunaan lahan dan air untuk tempat sampah, memicu bahaya longsor, ledakan tempat pembungan akhir (TPA), deforestasi, kenaikan harga pangan, memicu perubahan iklim sampai pencemaran lingkungan. Jadi dari hal yang sepertinya sepele saja, seperti pemilihan bahan makanan dan menyisakan makanan ternyata punya potensi merusak lingkungan loh #MudaMudiBumi! Mending dari sekarang kita pelan-pelan bisa ambil banian buat meminimalisir kegiatan-kegiatan kita yang dapat merusak bumi.
Gunung Es Sampah Makanan Sumber: Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia |
Saat ini aku akan terus melanjutkan kebiasaan healthy food lifestyle yang sudah kubangun dan makan tanpa sisa sebagai aksi nyata dan kontribusi ku untuk membantu memitigasi perubahan iklim dan mencegah kerusakan bumi. Aku memilih dan memasak makananku sendiri baik untuk makan di rumah atau pun kusiapkan sebagai bekal makan siang di kantor. Tak lupa bekal makananku pun ku siapkan ke dalam kotak makan dan tas bekal makan, jadi tidak lagi yaa menggunakan kertas atau pun plastik sebagai pembungkus bekal makananku.
Bekal of Dday hallowulandari |
Menjaga bumi adalah tanggung jawab aku, kamu dan kita semua. Bertepatan dengan momen jelang perayaan Hari Sumpah Pemuda, #UntukmuBumiku aku bersumpah akan terus menerapkan healthy food lifestyle ini sebagai perjuanganku menjaga bumi!
Now is #TimeforActionIndonesia menjaga bumi dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Dan ini caraku untuk menjaga bumi, gimana dengan kamu? Yuk bagikan ceritamu untuk menjaga bumi bersama dengan komunitas Blogger Perempuan - Blogger Perempuan Network.
--
Referensi:
Kampanye #MakanTanpaSisa pada akun instagram @sayapilihbumi
Infografis fenomena gunung es sampah makanan dari FAO/Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia
Sepakat, kak. Sampah sisa makanan dan bungkusnya ini memang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Salut untuk kak Wulandari yang memulai aksi menjaga bumi dari diri sendiri.
ReplyDeleteKarena kalau tidak begitu, siapa lagi? Membiasakan diri sendiri dan keluarga, sudah merupakan andil yang cukup besar. Hebat, kak!
iya nih mas, sampah makanan pun juga ternyata berbahaya buat lingkungan, dan bener ya panduan hidup makan secukupnya, jangan membuang2 makanan, klo makananan ga abis nanti nangis, ternyata emang ada dampak jangka panjangnya
DeleteSetuju banget. Kecil besarnya kontribusi kita yang penting konsisten melakukannya ya. Saya pun melakukan hal kecil dari rumah seperti hemat listrik, hemat energi, buang sampah pada tempatnya juga sesuai peruntukannya dengan memilahnya terlebih dahulu.
ReplyDeleteiya hal yang kecil tapi konsisten lebih nyata manfaat dan kontribusinya ya buat menjaga lingkungan
DeleteSuamiku juga ke kantor lebih suka bawa bekal mbak, jadi aku pagi-pagi bikin 2 menu buat sarapan dan makan siang. lumayan bisa buat berhemat juga, selain tentunya meminimalkan sampah bungkus makanan.
ReplyDeletenah iya sama aku pun, masak pagi hari sekalian buat sarapan dan bekal kalo ngantor, nanti klo udah bersuami, prinsip serupa juga akan dipaksa diterapkan hahahhaha
DeleteAku pun berusaha tak menyisakan makanan. Sempat baca-baca mengolah sisa makanan jadi pupuk alami, tapi ada kondisi tertentu tak memungkinkan. Akhirnya aku memberi sisa makananku ke kucing-kucing liar sekitar rumah. Padahal aku gak terlalu suka kucing. Hehehe.
ReplyDeleteiya klo di kampung, biasanya makanan sisa buat pakan ayam mba, kalo di jakarta kan susah yaa, takut membusuk dan jadi bau juga, malah jadi sampah basah yg mencemarkan lingkungan.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletewow keren banget konsistensinya akusedang berusaha rajin olahraga dan mengatur pola makan semoga istiqomah juga ya...
ReplyDeleteiya mba mesti pelan2 dirutinin sih baru akan berasa efeknya kemudian, paling berasa di perubahan tubuh sendiri ya, tapi ternyata bisa juga jadi kontribusi kecil buat menjaga bumi
DeleteAku selalu salut dengan orang-orang yang ingin memulai gaya hidup sehat secara konsisten dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Kebetulan di sekolah, saya juga baru membahas tentang Food Waste di pelajaran English, eh ternyata kebetulan dibahas juga di sini ya. Tetap semangat, Kak. Semoga konsisten ya dan bisa menginspirasi yang lainnya.
ReplyDeleteSalam hangat. :)
iya nih mas, ternyata food waste juga masuk pembasahan di materi sekolah ya, semoga pelan2 bisa bener diterapin sama anak2 yaa supaya ga buang2 makakannya
DeleteSepakat banget kak. Meskipun aku akui lumayan susah healthy food lifestyle itu. Dan aku lagi berusaha banget. Awalnya krn bobotku udh menyentuh angka 70kg.mknya niat banget mengubah pola makan
ReplyDeletenah iya mba, sebelum pandemi bobotku 70, terus geser ke olahraga dan perbaiki pola makan sekarang mentok2 di 60, dan masih terus kejar target body goals hahhahha
DeleteBetul sekali nih, Kak,makanan jangan sampai tersisa, selain mubadzir yang itu tadi dampak lainnya pada bumi.
ReplyDeleteiya nih kak, mubazir kan makanan dibuang2, itu lah kenapa orang tua jaman dulu suka ngasih tau nanti nasinya nangis klo ga diabisin ya, ternyata yang nangis ya bumi kita ini karena food waste huhu
DeleteWah asyik juga mendalami gaya hidup ramah lingkungan. Mulai dari bersepeda, makan-makanan sehat yang rendah karbon, hingga menulis esai terkait lingkungan. Semoga istiqomah ya Kak, dan bisa mengingpirasi orang-orang yang mampir dan membaca esai di blog ini.
ReplyDeleteAamiin! semoga bisa jadi contoh kecil buat memuali hidup sehat yaa, selain baik buat diri sendiri ya baik juga buat lingkungan hehe
DeleteSampah sisa makanan memang masih banyak terlihat ya.
ReplyDeletePenerapan untuk zero waste agar bumi kita ini jauh lebih sehat, memang kudu digalakkan semua pihak. Yuk berkontribusi juga
iya mba, siapa sangka kan food waste tuh dampaknya ngeri banget buat kehidupan manusia jangka panjang
DeleteMeski belum total, akupun mulai menjalankan program ini kak. Terhitung sudah hampir 3 tahun kami sekeluarga diet tissue. Selain menghemat pengeluaran, setidaknya usaha kecil kami sudah membantu mengurangi sampah
ReplyDeletewah keren nih 3 tahun diet tissue, nah aku masih mikir banget nih klo diet tissue buat urusan2 kamar mandi huhu
DeleteWuih, mantap banget healthy food lifestyle-nya, bisa bikin berat badan turun sampai 13 kg...
ReplyDeleteSejak dulu saya juga memang paling enggak suka kalau melihat orang menyia-nyiakan makanan... Gemas, heuheu...
nah iyaa, aktivitas2 baik yg dilakukan konsisten berbuah manis yaa, mayan banget nurunin bb nya dan bisa turut serta jaga lingkungan
DeleteSalam hidup sehat kak :). Keren loh kak bisa sampai turun 13 kg. Pola hidup sehat memang ngga menghianati hasil :). Aku juga sdh lama nerapin hidup sehat.sedehana saja yakni makam makanan rumahan :). Berangkat kerja bekelnya dari rumah. Dengan begini, setidaknya kita dapat mengurangi sampah yang dihasilkan sendiri.
ReplyDeleteiyaa banget! selain itu masak sendiri, siapin bekal sendiri juga lebih menghemat budget dari pada beli2 makanan di luar apalagi yang fast food, jajan boleh, tiap hari jangan lah ya hehe
DeleteAlhamdulillah ternyata pola hidup sehat tidak hanya membawa kebaikan bagi tubuh namun juga bagi bumi. Trmksh sharingnya mba..sangat menginspirasi..
ReplyDeleteiya mba, turut hepi juga ternyata tindakan kecil masak2 sendiri dan meminimalisir food waste, plastik, kemasan2 tambahan food wrapping juga ternyata bisa bantu kesehatan bumi
DeleteSalfok sama berat badannya yang turun 13 kg semenjak menerapkan healthy food life style. Duh jadi pengen. Semenjak datang dari Jepang berat badanku naik drastis, mungkin juga karena suka makan sembarangan.
ReplyDeleteNah, kalau bisa sekalian jaga bumi asyik banget ya, apalagi masa sekarang, keseimbangan ekosistem harus diperhatikan banget.
Nah iya Natih, coba bikin menu seimbang yang rendah kalori dan konsisten it works a lot! Awalnya aku rutin ngitung asupan kalori pake apps biar keukur berapa kalori makanan jangan sampe melewati batas maksimal target hariannya ahahhaa.
DeleteGalfok sama menunya..lezat bangett
ReplyDeletewah iya mba, menu2 yang diolah sendiri sesuai selera nih, jadi menu rasa suka-suka hehe
Delete